wimpie's blog

Seputar Perkuliahan dan Serba-Serbi Kehidupan

Strategi Persaingan

Posted Tuesday, May 17th, 2016

strategy_business

Dalam dunia bisnis, persaingan usaha tidak mungkin dihindari. Tiap bentuk usaha atau bisnis berlomba-lomba untuk bersaing dan mengalahkan bisnis lainnya. Nah dalam postingan kali ini saya akan membahas mengenai strategi bersaing. Penyusunan strategi tergantung dari pesaing yang dihadapi. Semakin banyak data informasi mengenai pesaing yang didapatkan, semakin besar kesempatan perusahaan memenangkan persaingan karena perusahaan dapat lebih efektif dalam menyusun strategi. Berikut ini beberapa contoh strategi persaingan yang dapat diterapkan :

Value Dicipline (Michael Treacy and Fred Wiersema)

Value dicipline menyarankan perusahaan menciptakan superior value melalui tiga strategi yaitu Product Leadership, Customer intimacy, dan Operational Excellence. Product leadership yaitu perusahaan memberikan superior value kepada para customer dengan cara menawarkan produk yang menjadi pemimpin didalam jenis sebuah produk. Perusahaan yang menggunakan strategi ini harus selalu berinovasi dan terus berkembang agar selalu menemukan sesuatu yang baru dan tetap menjadi pemimpin jenis sebuah produk. Contoh perusahaan yang menggunakan strategi ini adalah Nokia dan Apple. Kemudian selanjutnya adalah Customer intimacy, atau bisa diartikan keintiman dengan pelanggan. Strategi ini menuntut perusahaan untuk berhubungan baik dengan para pelanggannya.paradigma pemasaran yang hanya mencari sebuah transaksi harus dihilangkan dan bergeser ke arah sebuah hubungan jangka panjang (relationship). Pelayanan yang memuaskan akan menciptakan hubungan jangka panjang yang baik sehingga pelanggan akan loyal untuk menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan. Jadi customer intimacy sangat mengharapkan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan. Strategi selanjutnya adalah Product Excellence. Strategi ini menuntut perusahaan mempunyai efektifitas dan efisiensi dalam menghasilkan produknya bahkan menciptakan zero waste. Produk yang dihasilkan juga harus memiliki kualitas yang baik. Efisiensi dan efektifitas akan menghemat biaya yang dikeluarkan sehingga barang yang dijual bisa lebih murah dibandingkan dengan perusahaan lain yang tidak menggunakan strategi ini.

Three winning and one losing one Strategies (Michael Porter)

Strategi ini menjelaskan cara untuk perusahaan mampu unggul dalam persaingan pasar dengan three winning strategies berupa overall cost leadership, Differentiation, Focus dan losing one berupa middle-of-the-roaders. Overall cost leadership mewajibkan perusahaan untuk bekerja keras sehingga memiliki biaya produksi dan biaya distribusi yang minimum yang akan memberikan dampak pada harga yang lebih murah untuk produk yang ditawarkan.Differentiation yaitu menghasilkan produk yang berbeda dengan yang lainnya sehingga customer akan tertarik untuk menggunakannya. Focus yaitu perusahaan memfokuskan menjual produknya pada beberapa segmen yang telah ditentukan daripada menjual produknya di pasar luas. Kemudian one losing one berupa middle-of-the-roaders, maksudnya adalah perusahaan tidak boleh serba tanggung dalam memilih three winning strategis diatas. Ketika perusahaan serba tanggung maka perusahaan tidak memiliki keunggulan apapun sehingga perusahaan akan sulit untuk bersaing.

Competitive Position

Dalam strategi ini, perusahaan melakukan tindakan berdasarkan posisinya di pasar. Perusahaan harus menyadari dan mengetahui posisinya dipasar. Posisi sebuah perusahaan dapat dibagi menjadi 4 yaitu : market leader, market challenger, market nicher, dan market follower.

Market leader yaitu ketika perusahaan menjadi pemimpin sejenis produk yang dihasilkan dan mempunyai pangsa pasar yang sangat luas (largest market share). Basis Strategi yang dapat diterapkan ketika perusahaan berada pada posisi market leader adalah volume market share dan value. Volume market share adalah penigkatan total permintaan, menjaga pangsa pasar yang telah dicapai dan memperluas lagi pangsa pasarnya. Perusahaan sebagai market leader mempunyai pangsa pasar yang sangat luas, ini berarti perusahaan harus selalu menciptakan permintaan yang semakin hari semakin bertambah dan jangan sampai pangsa pasarnya menurun. Hal tersebut dilakukan dengan cara menciptakan value added terhadap produknya maupun pelayanannya.

Market challernger adalah posisi perusahaan ketika perusahaan berada dibawah market leader atau dapat diartikan juga perusahaan yang menyaingi market leader. Strategi untuk perusahaan yang berada pada posisi ini dapat dengan cara full frontal attack dimana perusahaan terus berusaha menawarkan produknya dan mengembangkan pangsa pasarnya agar dapat menyaingi market leader. Sebuah perusahaan market leader yang tidak dengan baik mengembangkan dan menjaga pangsa pasarnya pasti lama kelamaan akan tergeser dengan market challenger yang terus mengembangkan usahanya. Strategi selanjutnya adalah menyerang market leader secara indirrect attack. Market challengger yang mengetahui akan kalah apabila bersaing secara langsung dengan market leader dapat menggunakan strategi ini. Inddirect attack berarti perusahaan melawan market leader secara tidak langsung dengan cara menyediakan produk maupun jasa yang berbeda untuk melayani pelanggan market leader.

Market nicher adalah peruasahaan yang berfokus pada sebagian segment pasar. Berbeda dengan market leader dan market challenger yang mempunyai target seluruh pangsa pasar, market nicher menawarkan produknya untuk sebagian segmen pasar saja. Strategi yang dapat diterapkan untuk market nicher berupa melayani pelangan yang kebutuhannya tidak bisa terpenuhi sepenuhnya oleh market leader maupun market challenger. Market nicher harus jeli dalam melihat kesempatan yang ada berupa pelanggan khusus, pasar, kualitas dan harga dan pelayanan yang tidak bisa di jangkau atau dilayani oleh para market leader dan market challenger.

Market follower, yaitu perusahaan yang mengikuti market leader dalam hal memproduksi barang yang dihasilkan dan target pasarnya. Perusahaan jenis ini dapat mengikuti market leader dengan dekat dan mengikuti market leader secara jauh. Keunggulan yang dimiliki perusahaan ini cenderung umumnya menawarkan barang kepada pelanggan yang mencara harga lebih rendah dari produk market leader. Ada empat strategi pertumbuhan pengikut pasar (market follower), yaitu : Pemalsu (counterfeiter) yaitu meniru keseluruhan produk dan kemasan pemimpin serta menjual di pasar gelap (ilegal) atau melalui penyalur yang memiliki reputasi buruk. Pengklon (cloner) Pengklon berupaya menyamai atau melebihi produk, nama dan pengemasan produk pemimpin pasar dengan menambahkan variasi yang ringan. Peniru (imitator) Peniru mencontek beberapa hal dari pemimpin pasar, namun masih mempertahankan differensiasi dalam bentuk kemasan, iklan, harga dan lain-lain. Biasanya pemimpin tidak akan menyerang peniru pasar asal peniru pasar tidak menyerang pemimpin secara agresif. Pengadaptasi (adapter) yaitu mengambil market leader pasar dan mengadaptasi atau memperbaikinya.

Menyusun Strategi Sendiri

Ketika strategi-strategi yang telah ada seperti diatas belum mampu memberikan kontribusi yang optimal terhadap perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan pasar, perusahaan dapat menyusun strategi marketingnya sendiri. Strategi yang dibuat sendiri oleh sebuah perusahaan umumnya untuk memenangkan persaingan dengan para pesaing khusus yang berbeda dengan yang lainnya. `

Menyusun strategi sendiri dapat memperhatikan dua hal penting yaitu menyusun strategi berdasarkan pesaing, dan juga menyusun strategi berdasarkan customer. Menyusun strategi berdasarkan pesaing berarti perusahaan menyiapkan strategi untuk melawan pesaingnya. Menyusun strategi berdasarkan customer berarti perusahaan lebih cenderung fokus menyusun strategi untuk menarik dan memuaskan customer. Kedua hal tersebut harus berjalan dengan proporsional yang tepat. Perusahaan boleh memfokuskan untuk menyusun strategi berdasarkan satu dari kedua hal tersebut, namun perusahaan jangan sampai melupakan tentang satu hal lain dari keduanya karena tidak ditutup kemungkinan apabila terlalu fokus terhadap satu hal saja maka mereka akan lupa akan satu hal lainnya yang bisa jadi penting dalam persaingan.

Menyusun strategi berdasarkan customer dirasa lebih efektif daripada menyusun strategi berdasarkan pesaing. Hal ini karena inti dari marketing adalah customer . ketika perusahaan mengimplementasikan strategi untuk customer maka otomatis akan berdampak pada pesaingnya. Namun apabila perusahaan fokus hanya menandingi pesaingnya tanpa memikirkan customer, maka customer bisa saja tidak puas dan malah akan berpindah untuk menggunakan produk pesaing lainnya. Oleh karena itu, perusahaan seharusnya lebih mempertimbangkan aspek customer untuk memenangkan persaingan pasar namun juga tidak melupakan aspek pesaingnya. Dengan menciptakan kepuasan pelanggan, perusahaan akan mampu memenangkan persaingan yang ada.